Pagi ini cuaca tidak bersahabat,
hujan dan langit yang mendung pekat. Namun semua itu tidak memudarkan semangat
Audrey, Rama, Nindy, Tania, Reno, Dinda, dan Khila untuk bersekolah.
Ttettt,,teettt,,tteeetttttt....
(bel sekolah berbunyi)
Audrey, Rama, Nindy dan Khila
duduk dibangku masing masing menunggu kedatangan Ibu Arfi guru bahasa Indonesia
yang menjadi mata pelajaran jam pertama dikelasnya. Mereka saling bercengkrama
dan tertawa membahas hal yang tidak penting seperti biasanya. Tiba - tiba Tania datang membawa berita dan dengan
wajah yang beda dari biasanya.
Tania : Hey,
guys tebak deh aku punya kabar apa buat kalian? (wajah penuh semangat untuk
bercerita)
Rama : Ihh
cucok rempong deh kamu tan, langsung ngomong aja. Yukk cuss
Audrey : Apa
sih Tania ini, hihh bikin gemes kenapa
harus pakek tebak tebakan langsung ngomong aja bisa kan, (Audrey berbicara
dengan endelnya dan merayu Tania untuk berbicara)
Tania : Hahaha
udh penasaran aja kalian, tadi waktu aku terlambat liat cowo ganteng banget
tinggi berkarisma deh, kayaknya bakalan 1 kelas sama kita tuh.
Khila : Masak
iya?
Audrey : Dilihat
nanti aja kali ya, bener apa gaknya
Rama : Yukk
mari, kita liat aja
Bebereapa
menit kemudian Juna (murid baru) masuk kedalam kelas
Audrey : Ihh
cakepnya, siapa namanya? Mau deh kenalan sama dia (berbicara sambil bertopang
dagu dengan wajah tersenyum senyum)
Rama : Gak
papa cin? (memegang dahi Audrey memanstikan tak apa sambil melihat ekspresi
Audrey)
Rama : Cucook
cinn, bukan kamu aja yang mau aku juga mau hahaha (ketawa malu malu sambil
menutupi mulutnya setelah melihat pemandangan didepannya)
Audrey : Semua
juga bakal kamu embat kali ya, tapi yang ini jangan! Ini buat aku aja. Kamu
sama kucing aja deh. (Audrey berbicara lirih lalu tegas namun masih dengan
ekpresi yag sama dengan tersenyum senyum sendiri)
Tania : Bener
kan apa kata aku, hehh terbuktikan! (tambah Tania dengan ketus)
Nindy :
Itu didepan kelas siapa Khila? Kok gak pernah liat? (sambil garuk – garuk
kepala)
Khila :
Hehh dasar deh anak satu ini, kamu kemana aja dari tadi? Anak-anak dari pagi
tadi udah pada heboh bicarain anak baru itu, kok malah masih tanya lagi sih.
Sebenernya itu telinga tadi jalan kemana? (Khila berbicara dengan gemas dan
mencubit-cubit pipi Nindy)
Nindy : Hahaha
ya kan aku gak paham makasudnya, jadi dari td aku diem aja deh. (Nindy tertawa
terbaksa seakan masih tak tau apayang terjadi)
Khila :
Yahh, kamu mah kapan bisa nyantolnya, walau sampek itu rocker buat album
religi (Khila mengejeknya sambil
beranjak meninggalkan Nindy yang lemot)
Nindy :
Gak mungkin lah rocker buat album religi. Tapi sapa tau ya, coba besok aku
tanyain rocker mau apa gak buat album religi (Nindy berbicara berbisik sendiri)
Juna : Aku
bisa duduk dimana ya?
Reno :
Sini aja, sampingku kosong (sambil menepuk bangku yang ada disampingnya)
Dinda : Wah
ngajak berantem ini anak, terus aku mau kamu taruh dimana? (tangan Dinda
mengancam Reno)
Reno : Maaf
ya Dinda, kamu pindah belakang aja sana, haha. Biar kita tambahan personil
temen.
Dinda : Personil,,personil,,
kamu pikir kita mau bikin Boy band gitu
(tangan Dinda membuat kepalan dan salah satu kakinya naik di kursi seakan
mengancam Reno lagi)
Juna : Gak
papa kah kalau aku duduk disitu? (Juna mulai mendekat ke bangku Reno)
Dinda :
Oke, gak papa buat anak baru kyak kamu. Duduk aja disini (sambil tersenyum
terpaksa dan menepuk pundak Juna)
Juna : Makasih
ya.
Dinda : Ngomong-ngomong
nama kamu sapa? Kenalin aku Dinda anak paling keren disini. (berjabat tangan
dengan Juna, sambil membetulkan kerahnya dan diangkat keatas)
Juna :
Aku Juna. Kamu siapa? (menunjuk kearah Reno)
Reno : Aku Reno. (berjabat tangan dengan juna)
Juna : Senang
bisa bertemu kalian (tersenyum tipis dan mulai duduk)
Tteeet,,teeett,,tteettttt,, Bel
berdering menandakan jam istirahat akan segera berlangsung. Tiba-tiba Juna
datang menghampiri gerombolan Audrey, Rama, Nindy, Tania, dan Khila. Dan secara
otomatis membuat ge-er Nindy, Tania dan terutama Audry tetapi Rama juga tidak
mau kalah ke ge-er annya ketika Juna mendekati mereka.
Juna : Haii semua, kenalin aku Juna. Anak baru
pindahan dari Semarang.
Audrey : Wahh Juna, kenalin aku Audry (langsung
menanggapi sapaan Juna dan langsung menarik tangan Juna untuk berjabat tangan
sambil tersenyum sok manis)
Rama : Kenalin juga yee, akika Rama yang paling
cucok sendiri dikelas (Rama menyerobot genggaman tangan Juna dari Audrey sambil
mengedipkan matanya yang penuh kegenitan)
Audrey : Hemm, santai aja ya gak usah maen serobot
aja ya (Audrey menginjak kaki Rama tapi masih memasang wajah manis dihadapan
Juna)
Rama : Ohh ya kenalin juga ini sahabat kita (sambil
menunjuk ke arah Tania, Nindy, dan Khila)
Tania : Salam kenal Juna, aku Tania (Tania berjabat
tangan dengan Juna)
Khila : Khila (jawab Khila dengan ketus yang tak
peduli dengan perkenalan itu)
Rama : Heyy, sess jangan diem aja dong kenalin, situ
punya nama! (gertakan Rama kepada Nindy yang diem aja dan malah bermain Hp)
Nindy : Ada apa sih? aneh banget kamu marah-marah gak
jelas. (mengobrol tanpa melihat wajah Rama tp melihat layar Hp)
Audrey : Haduh, lemotnya nauzubillah. Liat tuh depanmu
dan kenalin namamu sapa. (Audrey sontak menggeleng gelengkan kepalanya)
Nindy : Wahh cakep, dia siapa? Nama aku Nindy
ALL : Hahhh, Lemotttttt...
Tania : Harus sabar ya punya temen yg spesiesnya
kayak ginian. Dia Rama anak pindahan dari Jonggol. (Tania mengelus dadanya)
Nindy : Ohh, juna ya. Maaf baru ngge^h.
Juna : Seneng bisa kenal sama kalian semua. Semoga
kita bisa jadi teman yang baik ya (Juna tersenyum dan memandangi Khila)
Tanpa disadari oleh Audry, Tania,
Nindy, Rama, dan Khila. Juna sebenarnya hanya ingin berkenalan dan mengerti
siapa nama gadis yang cantik itu (Khila). Dari awal Juna masuk ke kelas, Juna
terpesona oleh kecantikan Khila. Seperti pepatah yang mengatakan “Dari mata turun ke hati”.